Sahabat HEBAT, renungan kali ini didasari pada Amsal 20:3, sebagai berikut :
”Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.”
Jenderal Horace Potter pernah menulis tentang percakapannya dengan Jenderal Ulysses Grant suatu malam saat mereka duduk di dekat api unggun.
Ditulis oleh Potter: “Jenderal Ulysses, Anda luar biasa, walaupun Anda dididik dalam kekerasan militer, dan selalu mengalami permainan kasar dalam tugas garis depan. Anda tidak terpancing untuk mengumpat. Saya tidak pernah melihat anda mengucapkan kata kata kasarsekalipun. “Anda punya alasan untuk hal ini?” tanya Potter
Grant menjawab, “Saya tidak mau membiasakan mengumpat. Sejak remaja saya tidak pernah melakukannya, dan ketika saya dewasa, saya menganggap bahwa mengumpat adalah suatu tindakan kebodohan. Karena kata kasar membangkitkan amarah kita sendiri dan menyulut kemarahan orang lain. Saya tidak pernah melihat kehidupan yang berkualitas dari seorang pemarah, selain lemah dan rapuh dari segi spiritual, seorang pemarah menghilangkan banyak kesempatan. Seorang pemarah, adalah seorang yang lelah, ia seorang yang berperang dengan dirinya sendiri, sekalipun ia menang, ia hancur.”
Tidak ada yang lebih buruk dari pada seorang yang menjadi marah sampai dapat menguasai diri, Pada saat kita jadi pemarah, kita telah kalah, Pada saat kita membenci, kita telah terkunci, saat itulah kita menjadi tawanan”.
Jaganlah lekas marah dalam hati karena amarah menetetap dalam dada orang bodoh (Pengkhotbah 7:9.Janganlah sampai amarahmu merusak jalan hidupmu dan masa depanmu. Jadilah orang sabar serta arifdan bijaksana. Memang tidak mudah untuk menguasai diri untuk tidak jadi marah, tetapi semua bisa kita latih dama kita biasakan., mungkin awalnya kita gagal tapi ketika kita bertekad untuk merubah diri.
kita menjadi seorang yang lebih tenang, maka lambat laun itu akan menjadi sifat kita. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efesus 4:32. Jadilah “peramah”, bukan “pemarah”
Salam HEBAT dari Timor Barat Indonesia…!