Sahabat HEBAT, renungan kita kali ini tentang Respon Terhadap Kesesakan.
Hidup yang kita hidupi adalah hidup dengan pasang surut. ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;. Ada waktu dimana kita masuk dalam kesesakan.
Kata “kesesakan” dari kata dasar “sesak” yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai: “sempit sekali (tidak lapang; tidak longgar, tidak lega); penuh berasak-asak (berjejal-jejal) hingga tidak ada tempat terluang; sendat atau enak; sukarbernapas (tentang dada, napas); mengah-mengah; berasa sesak dalam dada sehingga tidak dapat bernapas dengan lega (misalnya karena marah sekali); susah dan sukar; tidak leluasa; terjepit (tentang kehidupan); terimpit (dalam kesulitan, kesukaran);
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kata “kesesakan” artinya menunjuk kepada keadaan yang sulit, sukar, terjepit, terdesak dan kesusahan”. Situasi dan kondisi semacam itu sering terjadi di jalan hidup kita. Kita tidak pernah mengundang keadaan tersebut dan kita juga tidak dapat menolaknya ketika sudah terjadi. Lalu kita juga tidak bisa
melarikan diri darinya.
Oleh karena itu, ketika kita mengalami situasi dan kondisi semacam itu, pertanyaannya ialah:
“Bagaimana sikap dan respon kita terhadap situasi dan kondisi yang membuat hidup kita tersesak atau mengalami kesesakan hidup?”
Berdasarkan Mazmur 20:1-10, maka kita menemukan beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil bagi hidup kita, yaitu :
1. Dalam kesesakan kita : ada TUHAN sebagai sumber jawaban.
Penulis kitab Mazmur terkait dengan TUHAN sebagai sumber jawaban menulis dalam pimpinan ROH KUDUS, yaitu: “Kiranya TUHAN menjawab engkau pada waktu kesesakan! Kiranya nama ALLAH Yakub membentengi engkau! Kiranya dikirimkan-NYA bantuan kepadamu dari tempat kudus dan disokong-Nya engkau dari Sion.” Mazmur 20:2-3
2. Dalam kesesakan kita : ada TUHAN yang mengingat dan memberi kemenangan.
Penulis kitab Mazmur terkait dengan TUHAN yang mengingat dan memberi kemenangan dalam pimpinan ROH KUDUS menulis: “Kiranya diingat-NYA segala korban persembahanmu, dan disukai-NYA korban bakaranmu. Kiranya diberikan-NYA kepadamu apa yang kau kehendaki dan dijadikan-NYA berhasil apa yang kau rancangkan. Kami mau bersorak-sorai tentang kemenanganmu dan mengangkat puji-pujian demi nama ALLAH kita; kiranya TUHAN memenuhi segala permintaanmu.” Mazmur 20:4-6
3. Dalam kesesakan : ada TUHAN yang memampukan kita untuk tetap teguh.
Penulis kitab Mazmur terkait dengan TUHAN yang memampukan kita untuk tetap teguh dalam pimpinan ROH KUDUS menulis: “Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-NYA dan menjawab dari sorga-NYA yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-NYA. Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, ALLAH kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak.” Mazmur 20:7-9
Ketika kita ada dalam kesesakan memang secara jujur kondisi sangat tidak menyenangkan. Kesesakan membuat siapapun kehilangan gairah, semangat, motivasi dan harapan dalam hidupnya. Kesesakan bagaikan suasana neraka sebelum sampai ke neraka. Kesesakan membuat siapapun gamang di dalam menjalani hidupnya. Bahkan tidak sedikit yang mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak semestinya karena tidak mampu lagi
hidup di dalam kesesakan.
Sebagai orang Percaya, kita juga tidak dijanjikan oleh TUHAN bahwa keadaan kita jauh dari masa-masa sukar, jauh dari masa-masa sulit, jauh dari masa-masa kesesakan. Kesulitan,
kesukaran dan kesesakan hidup kita juga mengalaminya sebagaimana orang-orang lain yang tidak mengenal ALLAH di dalam KRISTUS YESUS TUHAN.
Kendati demikian, ALLAH berjanji bahwa ketika kita berada dalam masa-masa kesesakan, maka TUHAN YESUS ada sebagai sumber jawaban sempurna bagi kita. TUHAN YESUS ada untuk mengingat kita dan memberi kemenangan kepada kita. TUHAN YESUS ada untuk memampukan kita tetap berdiri teguh, Amin
Salam HEBAT dari Timor Barat Indoensia.