Sahabat HEBAT, kali ini renungan kita didasari pada apa yang tertulis dalam Kitab Efesus 6:12 “ Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Kita semua tentu ingin maju dalam berbagai hal—usaha, keluarga, dan lain-lain—sebab hidup ini adalah perjuangan—dan musuh kita bukanlah darah dan daging. Dan rencana TUHAN YESUS atas hidup kita adalah rencana luar biasa, dahsyat, dan ajaib. Siap atau tidak, peperangan demi peperangan, perjuangan demi perjuangan akan kita alami di hidup ini. Tapi, kita harus percaya bahwa YESUS KRISTUS lebih hebat di dalam hidup kita.
Lupakan Amalek
Ada suatu ketetapan TUHAN untuk bangsa Israel :
“Ingatlah apa yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir; bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan ALLAH. Maka apabila TUHAN, ALLAHmu, sudah mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada segala musuhmu di sekeliling, di negeri yang diberikan TUHAN, ALLAHmu, kepadamu untuk dimiliki sebagai milik pusaka, maka haruslah engkau menghapuskan ingatan kepada Amalek dari kolong langit. Janganlah lupa.” Ulangan 25:17-19
Bangsa Israel melawan banyak musuh sebelum memasuki Tanah Perjanjian. Tetapi, bangsa Israel selalu menang. Namun, ada satu bangsa yang membuat Israel mengalami kekalahan, yaitu Amalek. Musuh pertama yang mengadang perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju Tanah Perjanjian adalah serangan dari bangsa Amalek. Amalek merupakan gambaran spirit (roh) yang membuat orang suka tinggal di lembah sehingga tidak suka tinggal di puncak gunung. Spirit tersebut suka menyerang titik lemah kehidupan, keluarga, keuangan, usaha kita. John C. Maxwell pernah berkata, “Everything worthwhile is uphill (segala sesuatu yang berharga itu selalu di atas/puncak).”
Mengapa TUHAN menetapkan supaya bangsa Israel harus menghapus ingatan terhadap bangsa Amalek? Sebab bangsa Amalek itu berbicara tentang dweller in a valley (orang yang suka tinggal di lembah). kita harus tumpas habis spirit Amalek dari hidup kita. Amalek-Amalek apa yang menyerang hidup Anda saat ini?
Masa lalu saya sangat parah dan sebenarnya tidak ada harapan bagi saya. Tapi, saya bersyukur karena mama saya seorang pendoa. Siang dan malam dia mendoakan saya. Sehingga saya akhirnya bertobat. Doa kita tidak pernah sia-sia. Tapi, walaupun kita telah bertobat, mungkin masih akan ada ujian-ujian kehidupan yang akan kita hadapi—ada roh-roh Amalek yang siap menyerang kapan saja. Tapi, kita jangan mau kalah.
Empat Lembah
Ada empat lembah yang harus kita tinggalkan:
1. Lembah Baka –> Lembah tangisan dan pergumulan.
Jika kita bisa melewati lembah baka, TUHAN akan memberi tempat yang bermata air. TUHAN akan mengubah kegagalan menjadi kemenangan. “Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.” Mazmur 84:6
2. Lembah Akhor –> Lembah godaan.
“AKU akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir.” Hosea 2:14
3. Lembah Eskol –> Lembah kemalasan.
“Mereka berjalan sampai ke lembah Eskol, melihat-lihat negeri dan membuat enggan hati orang Israel, sehingga mereka tidak mau pergi ke negeri yang diberikan TUHAN kepada mereka.” Bilangan 32:9
4. Lembah Berakah –> Lembah berkat atau kenyamanan.
Ketika TUHAN telah memberkati kita, mungkin kita akan meninggalkan TUHAN.
Iblis berusaha menghambat kemajuan kita dengan berbagai spirit Amalek. Mungkin kita pun pernah jatuh dan mengalami banyak kegagalan. Tapi, kita mesti bangkit. Lihat garis akhir kehidupan kita. Kembalilah pada jalur pertandingan iman kita. Dobrak semua penghambat kemajuan dalam hidup kita. Masa lalu saya sangat parah dan sebenarnya tidak ada harapan bagi saya. Tapi, saya bersyukur karena Papa dan Mama saya seorang Hamba Tuhan.
Banyak jalan kehidupan kita mungkin tertutup—depan, kiri, kanan, belakang. Tapi, jalan ke atas selalu terbuka. Siang dan malam Papa dan mama mendoakan saya. Doa kita tidak pernah sia-sia. Sehingga saya akhirnya bertobat. Tapi, walaupun kita telah bertobat, mungkin masih ada ujian-ujian kehidupan yang akan kita hadapi—ada roh-roh Amalek yang siap menyerang kapan saja. Tapi, jangan mau kalah. Mukjizat masih ada, Amin.
Salam HEBAT dari Timor Barat Indonesia.