Sahabat HEBAT, kali ini renungan kita diambil dari Kitab 1 Petrus 3:15, yakni “ Tetapi kuduskanlah KRISTUS di dalam hatimu sebagai TUHAN!”
Sebuah pabrik obat nyamuk dapat mengeluarkan berbagai jenis produk, mulai dari obat nyamuk semprot, cairan berikut pompanya dan obat nyamuk bakar. Ada berbagai tipe, baik ukuran, aroma dan sebagainya. Semua itu diproduksi dari satu pabrik yang sama, lantas produk-produknya didistribusikan ke banyak tempat penjualan seperti hpyermarket, supermarket, mini market maupun kedai-kedai kecil. Ibarat pabrik, hati pun mirip seperti itu. Hati memproduksi berbagai ‘produk’ yang kemudian keluar dari dalam diri manusia.
Hati bisa mencetak produk-produk yang baik dan bermanfaat seperti rendah hati, jujur, berintegritas, ramah, sopan, sabar, ulet dan tabah. Tapi hati yang sama bisa juga memproduksi hal-hal yang buruk seperti sifat yang mengganggu atau membuat orang lain kesal, sikap hanya mau menang sendiri, memaksakan kehendak, ketus, congkak, penuh kebencian, pendendam, senang menggerutu, bereaksi negatif terhadap segala sesuatu, mudah putus asa, gampang kecewa dan berbagai kepahitan baik terhadap orang lain, situasi/keadaan maupun kepada TUHAN. Kalau kita pikirkan, hati sebenarnya sangat menentukan wawasan manusia, cara pandang dalam menyikapi berbagai hal maupun keputusan-keputusan yang diambil dalam hidup. Hati adalah penentu seperti apa kehidupan kita yang akan sangat menentukan pula kemana nantinya kita akan melangkah setelah fase yang sekarang selesai.
Lalu apa yang menentukan hati kita ?
Apa yang menentukan produk seperti apa yang dihasilkan hati kita ?
Kalau pabrik akan tergantung dari pemiliknya, apa yang menentukan bentuk produk yang dihasilkan hatipun sama, yaitu siapa yang bertahta/berkuasa disana.
Secara umum ada tiga kandidat yang bisa mengambil posisi sebagai pemimpin hati, yaitu:
– diri sendiri
– TUHAN
– iblis.
Orang yang hatinya berpusat pada diri sendiri akan merasa dirinya adalah paling absolut, pusat dari segalanya. Keputusan yang mereka ambil. Mutlak, absolut, tidak bisa dibantah, tidak menerima masukan dan meski salah, mereka tetap merasa paling benar. Self-centered people akan tampil penuh ego, mementingkan diri sendiri dan tidak akan ragu mengorbankan orang lain jika perlu. Tingginya ilmu, kepintaran atau talenta yang diberikan TUHAN YESUS secara istimewa sering secara ironis membuat orang lupa kepada Sang Pemberi lalu mengarah kepada sikap bermegah berlebihan terhadap diri sendiri. Merekalah yang berkuasa, paling hebat dan yang lain berada di bawah mereka. Termasuk TUHAN.
Selanjutnya, orang yang dipengaruhi si jahat tentu akan mencerminkan perbuatan-perbuatan si jahat. Hidup orang yang hatinya dikuasai iblis akan membuat orangnya terus berkubang dalam berbagai dosa. Dosa dinikmati tanpa perasaan bersalah. Hati nurani tertutup, berbagai pelanggaran terasa wajar dan dilakukan dengan senang hati. Mereka terus mengemplang kebenaran, sanggup bersikap kejam terhadap orang lain, menghalalkan segala cara demi kepuasan diri sendiri. Ada banyak pula yang berusaha menyesatkan orang lain. Mencuri, membunuh, kalau tidak secara fisik, membunuh karakter atau harga diri orang lain, menyakiti orang lain, bentuk-bentuk pemuasan hawa nafsu dalam berbagai bentuk mudah dilakukan tanpa pikir panjang. Berbohong atau menipu jadi kebiasaan sehari-hari yang biasa saja atau bahkan terasa lucu. Pada kondisi berat orang-orang yang hatinya dikuasai iblis bisa melakukan kejahatan dengan cara-cara sadis tanpa perasaan. Dalam kondisi-kondisi ekstrim, orang-orang yang hatinya dikuasai iblis cenderung bergantung/dikuasai atau terhubung dengan kuasa gelap atau okultisme. Tidak jarang mereka ini akan membawa persembahan-persembahan kepada si jahat atau sering dibawah pengaruh iblis seperti mendengar bisikan-bisikan untuk melakukan kejahatan dan sebagainya.
Lebih jauh akan hal ini, perhatikan bahwa Efesus 6 sudah mengatakan tentang struktur kerajaan iblis. “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Efesus 6:12
Kerajaan iblis tampil mulai dari pemerintah tertingginya hingga jajaran dibawahnya sampai ke penghulu-penghulu. Itulah yang harus kita waspadai, karena bentuk-bentuk kaki tangannya yang terkecil yang bisa luput dari perhatian kita justru bisa menjadi penghancur utama. Kerajaan yang tidak kelihatan ini berisi banyak tipu muslihat yang membawa dampak kerusakan parah pada manusia. Kalau kondisi tubuh dan jiwa masih kerap menjadi perhatian kita, tetapi manusia juga dibangun atas roh, yang akan menjadi titik serang paling rawan. Perjuangan melawan kuasa si jahat akan terus berlangsung. Oleh karenanya sangatlah penting untuk mengetahui strategi dan prinsip-prinsip iblis agar kita tidak terjebak dan tetap keluar sebagai pemenang, seperti halnya YESUS KRISTUS yang sudah mengalahkan kuasa mereka di kayu salib 2000 tahun lalu.
Yang baik tentu saja adalah mengijinkan TUHAN YESUS bertahta, memerintah atas hati kita. Bukan berpusat pada diri sendiri apalagi pada iblis, tetapi berpusat pada KRISTUS beserta kebenaran Kerajaan Surga. Petrus mengatakan sebuah pesan penting yang mengenai hal ini dengan tegas dan jelas. “Tetapi kuduskanlah KRISTUS di dalam hatimu sebagai TUHAN!” 1 Petrus 3:15
Dalam bahasa Inggris (amplified) ayat ini berbunyi: “But in your hearts set CHRIST apart as hold (and acknowledge Him) as Lord.” Ada versi lainnya yang ditulis sebagai berikut: “Sanctify the Lord GOD in your hearts.”<br />
Ini adalah sebuah panggilan untuk menguduskan, menjadikan dan mendeklarisasikan YESUS KRISTUS sebagai Penguasa tertinggi dalam hidup kita. Dan Petrus jelas mengatakan bahwa itu harus dilakukan pada hati yang tidak lain merupakan sumber kehidupan. Hatilah yang menjadi pusat kerajaan, dan siapa yang berkuasa disana akan sangat menentukan siapa dan bagaimana diri kita hari ini.
Sumber kehidupan ?
Ya, hati adalah sumber kehidupan. Dalam Amsal tertulis: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Amsal 4:23
Mengapa hati harus dijaga dengan segala kewaspadaan ?
Jawabannya bisa kita peroleh lewat apa yang dikatakan YESUS : “sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.” Markus 7:21-22
Injil Matius menuliskannya seperti ini: “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.” Matius 15:19
Keduanya berisi kejahatan-kejahatan yang cukup mengerikan bukan? Dan YESUS berkata: “Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.” Markus 7:23. Jika demikian jelaslah bahwa sangat penting bagi kita untuk menguduskan hati kita lalu terus mempertahankan dan menjaga kekudusannya.
Kita tidak mungkin bisa menjaga kemurnian atau kekudusan hati kalau masih membiarkan hal-hal selain YESUS KRISTUS untuk menjadi Penguasa di dalamnya. Nasib sebuah negara atau kerajaan akan sangat tergantung dari siapa pemimpin atau rajanya. Kualitas produk akan tergantung dari produsennya. Seperti itu pulalah hidup kita. Dan hati, sebagai pusat dari kehidupan butuh Sosok Pemimpin atau Penguasa yang benar agar bisa mengeluarkan produk-produk yang benar pula.
Ada seruan penting yang harus kita camkan.harus kita perhatikan: “sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab AKU kudus.” 1 Petrus 1:16
TUHAN itu kudus, jadi tidak akan bisa dihampiri oleh yang cemar. Hal ini tidaklah main-main. Kita harus mengejar kekudusan, “sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat TUHAN.” Ibrani 12:14
Untuk menjadikan YESUS KRISTUS sebagai RAJA yang bertahta dalam hati kita, kita harus mematikan segala sesuatu yang bisa merusak atau menggagalkan hal itu. Keinginan daging, hawa nafsu, godaan-godaan, pengaruh-pengaruh buruk dan lain-lain, semua itu haruslah bisa kita matikan. Tanpa itu hati kita tidak akan pernah bisa menjadi tempat YESUS KRISTUS memerintah sebagai RAJA. Dan kita harus sadar bahwa semua ini bergantung dari kita sendiri.
Sekarang waktunya untuk memeriksa hati kita.
Seperti apa kondisi hati kita saat ini ?
Siapa yang memerintah disana ?
Ada banyak pribadi dalam diri kita masing-masing yang ingin memegang kendali atas hidup kita. Jangan-jangan tanpa disadari TUHAN YESUS sudah terpinggirkan sejak lama dalam hati kita. Hanya menempati sebagian kecil saja disana atau bahkan tidak punya tempat lagi, sementara hal-hal lainnya justru lebih berkuasa atas hati kita. Banyak orang terpengaruh oleh pengajaran dunia yang mengatakan bahwa itu adalah sebuah wujud kebebasan, tetapi sesungguhnya sebuah kebebasan sejati hanya akan datang jika kita mengijinkan YESUS KRISTUS sendiri untuk berkuasa atas hati dan hidup kita.
Mari periksa hati kita masing-masing, dan tetapkanlah penguasa disana dengan benar. Bukan saja itu akan menentukan produk seperti apa yang kita tampilkan dalam hidup, tapi itu juga akan sangat menentukan masa depan dan kelangsungan hidup kita
Start with JESUS, stay with JESUS, end with JESUS,
Salam dari Timor Barat Indonesia …!