Efesus 5:15-16 — “ Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.”
Ayat ini merupakan nasihat/teguran bagi kita di awal tahun. Perhatikan dengan saksama artinya lihatlah dengan teliti, tepat, akurat. Bagaimana kamu hidup artinya bagaimana kita berjalan, bagaimana perbuatan kita sehari-hari. Firman TUHAN datang supaya kita memperhatikan bagaimana kita memulai hidup, apalagi rohani jasmani kita masih fresh/kuat di tahun yang baru ini. Marilah kita menjaganya karena lebih mudah menjaga sesuatu daripada memperbaiki yang sudah rusak, apalagi jika masih baru semangat untuk menjaga masih ada. Mungkin di tahun 2014 ada kotoran-kotoran yang masuk (dari perbuatan, perkataan, sikap dan sebagainya) tetapi masih mudah bagi kita untuk segera membersihkannya.
Orang bebal = orang bodoh.
Firman TUHAN berkata jangan seperti orang bodoh, maksudnya :<
1. Mengulangi kebodohannya/kesalahannya.
Amsal 26:11 — “ Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.” Jangan sampai kita mengulangi kesalahan kita di tahun 2014 karena bukankah semuanya itu yang membuat kita hancur di tahun 2015.
2. Nekat, “tambeng”, terus melakukan.
Amsal 27:12 — “ Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.”
Contohnya orang berjudi, tidur malam, makan makanan tidak sehat, hubungan gelap. Sudah tahu semua itu mendatangkan celaka tetapi terus dilakukan.
Orang arif = bijak, maksudnya :
1. Suka dinasehati/ditegur.
Amsal 9:9 — “ Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.”
Jarang ada orang yang mau ditegur, tetapi jika kita memiliki roh ini, maka tahun 2015 akan aman, jika tidak punya akan rawan untuk jatuh. Kita tidak tahu kelemahan kita tetapi orang lain tahu oleh sebab itu jika orang lain menegur, tidak perduli salah/benar, dengarkan, perhatikan, renungan, jika benar lakukan. Kesalahan sekecil apapun yang kita perhatikan dan berhenti melakukan, lama-lama kita akan menjadi orang yang luar biasa. Marilah membuka telinga untuk mendengar nasehat dan teguran.
2. Sabar, tidak gampang marah/emosi.
Amsal 17:27 — “ Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.”
Marah itu berdosa dan tidak berkenan kepada ALLAH. Yakobus 1:20 — “ Sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan ALLAH.”
Renungkanlah kesalahan-kesalahan fatal yang sudah kita lakukan karena kita marah. Pengkhotbah 10:4 — “ Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.”
3. Tidak banyak berbicara.
Amsal 17:28, 27a, Sebaliknya kita harus lebih banyak mendengar daripada banyak berbicara. Kita harus punya kebiasaan hal yang tidak penting tidak perlu dibicarakan. Amsal 10:19 — “ Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.”
Salah satu hal yang membedakan orang arif dan orang bodoh adalah bagaimana mempergunakan waktu. Waktu sangat melekat kepada manusia. Manusia yang sangat bergantung kepada air, masih bisa hidup jika puasa tanpa makan minum 3 hari. Tetapi manusia tidak bisa hidup tanpa waktu, waktu sangat melekat pada kita. Bagaimana kita mempergunakan waktu menentukan kesuksesan kita, diberkati atau tidak, sehat atau sakit.
Mempergunakan waktu yang ada tidak sama dengan semakin banyak waktu berdoa dan beribadah semakin baik. Bukan jika kita berdoa 8 jam sehari pasti 2015 sukses. Mempergunakan waktu yang ada berarti memprioritaskan ALLAH tetapi dengan hidup seimbang. Waktu berdoa dan ibadah, waktu kerja, makan, rekreasi, tidur, kita melakukannya. Jangan waktu rekreasi/tidur dibuat bekerja, ini berarti kita tidak menggunakan waktu dengan baik.
Dalam Pengkhotbah 3:1-11, TUHAN membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Jika kita salah menggunakan waktu, berarti tidak indah. Sering kita memprioritaskan yang kita anggap penting contohnya pelayanan, sehingga semua dikorbankan dan menjadikan kita tidak sukses. Banyak hal yang sepertinya baik tetapi jika mengorbankan yang lain menjadi tidak indah. Mari memprioritaskan ALLAH dalam segala sesuatu yang kita kerjakan.
Beberapa contoh menggunakan waktu (yang baik dan yang tidak baik) :
1. 2 Samuel 11:1 — “ Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.” Daud pada masa orang berperang dibuatnya untuk istirahat sehingga yang terjadi selanjutnya, ia berzinah, menipu dan membunuh. Saat kita lalai mempergunakan waktu, akibatnya fatal.
2. Keluaran 16:21 — “ Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.” bangsa Israel kalau mau makan, harus memungut manna pagi sebelum matahari muncul dan memungut lebih banyak di hari ke 6 karena pada hari ke 7 tidak ada. Waktu menentukan seseorang berhasil/gagal, jika tidak peka mempergunakan waktu akan gagal.
3. Kisah Para Rasul 3:1 — “ Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait ALLAH.” menjelang sembahyang, Petrus dan Yohanes pergi ke Bait ALLAH sehingga menghasilkan mujizat. Mari kita meneladani mereka, sebisa mungkin tidak terlambat datang ibadah sehingga mendapat mujizat.
4. Kejadian 24:11 — “ Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat suatu sumur, pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk menimba air.” Ribka dipinang bagi Ishak. Menjelang petang hari waktu perempuan biasa menimba air, bujang Abraham berdoa jika ada wanita yang menawari minum juga untuk onta-ontanya, itulah jodoh yang ditunjukkan TUHAN bagi Ishak. Jika waktu itu Ribka tidak pergi menimba, ia tidak jadi mendapat berkat, tidak akan jadi dengan Ishak. Begitu juga dengan kita, TUHAN sudah menyiapkan berkat, tinggal tunggu waktunya TUHAN mencurahkan. Jika saat dicurahkan kita tidak ada, maka berkat TUHAN akan lewat.
Pergunakanlah waktu yang ada, banyak orang gagal karena waktu tetapi juga banyak yang berhasil karena waktu. Efesus 5:18 berkata Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. Memang TUHAN menyerahkan untuk kita mengatur waktu kita masing-masing, terserah kita, tetapi investasi waktu yang terbaik adalah ketika kita bersama dengan ROH KUDUS, saat kita berdoa dan menyembah. Tanpa ROH KUDUS kita akan kalah,