Salam HEBAT, Sahabat Hebat, renungan kita kali ini diambil dari kisah doa orang farisi dan pemungut cukai.
Lukas 18:11 mencatajab bahwa “Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalarn hatinya begini: Ya aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini.Â
Seorang Penemu Pada tahun 1847 yang bernama Sir James Simpson dari Edinburgh berhasiil menemukan penggunaan kloroform sebagai anestetik (obat bius) dalam pembedahan. Beberapa orang menyatakan bahwa ini merupakan penemuan terpenting di dunia kedokteran modern. Satu kali, di tahun-tahun terakhir hidupnya, Sir James memberikan kuliah di Universitas Edinburgh. Di sana seorang mahasiswa bertanya kepada,
“Apa yang Anda anggap sebagai penemuan paling berharga di sepanjang hidup
Anda?” Sir James menjawab,
“Penemuan saya yang paling berharga adalah ketika saya menemukan bahwa diri saya adalah orang berdosa dan bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat saya.”
Menyadari bahwa kita adalah orang berdosa, adalah sesuatu yang sangat penting. Mengapa? Sebab kebanyakan kita kadang-kadang lupa bahwa kita merupakan orang berdosa. Barangkali kita berkata”
“Saya rajin beribadah. Saya tidak pernah berzina. Saya tidak melakukan korupsi. Saya ak pernah merugikan siapa-siapa. Bahkan saya memakai kekayaan saya untuk memberkati
sesama, Jadi, saya kira, saya tidak punya masalah dengan hal yang bernama ‘dosa’.” Dan itulah yang terjadi pada orang Farisi dan pemungut cukai dalam bacaan kita ini. Orang Farisi terus saja memberitahu tentang kebaikan-kebaikan dalam dirinya. Sementara itu, si pemungut cukai sungguh menyadar pelanggaran dan dosanya, bahkan ia meminta ampun kepada Allah akan hal tersebut. Hasilnya? la pulang ke rumah sebagai pribadi yang dibenarkan Allah.
Ingatlah kemalangan terbesar dalam hidup kita adalah bukan pada saat kita tidak mampuu melakukan hal-hal baik, tapi justru pada saat kita tidak menyadari bahwa sebenarnya kita orang berdosa dan memerlukan Kristus sebagai Juruselamat. Pengertian ini tentu saja bukan membuat tidak perlu lagi mengerjakan segala perbuatan baik, akan tetapi hendaknya kita memahami bahwa hal-hal baik yang dikerjakan di luar Kristus adalah sebuah kesia-siaan bahkan akan cenderung menimbulkan kesombongan semata.
Salam HEBAT dari Timor Barat Indonsia…!