Sahabat HEBAT, renungan kita kali ini diambil dari Kitab Yohanes 5 yang menceritakan bahwaAda orang yang belum menerima kemurahan, padahal dia berada di tepi kolam Betesda yang artinya Rumah Kemurahan. Dia bahkan sudah terbaring lumpuh selama 38 tahun tanpa ada perubahan. Mengapa dia tidak kunjung menikmati kemurahan TUHAN?
Pada hari raya orang Yahudi – tidak dijelaskan hari raya apa – TUHAN YESUS berangkat ke Yerusalem (“rumah damai”). Yerusalem merupakan tempat beribadah, sebab pada masa itu rumah TUHAN memang ada di Yerusalem. Di Yerusalem dekat pintu gerbang domba ada sebuah kolam yang dinamai kolam Betesda, artinya “House of Mercy” (Rumah Kemurahan), di mana kemurahan ALLAH dinyatakan. Kolam itu memiliki lima serambi dan di situ tersebut berbaring sejumlah besar orang sakit. Kolam Betesda sebenarnya merupakan dua buah kolam, dalam bahasa Inggrisnya dikatakan “Twin Pools”. Ini menggambarkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Lima serambi menggambarkan lima kitab Musa dalam Perjanjian Lama atau Kitab Taurat. Melalui Taurat kita dapat menerima kesembuhan dan jawaban dari segala permasalahan kita, namun tidak ada satu orang pun yang mampu melakukan Taurat. Karena itu TUHAN YESUS datang ke dunia menggenapi taurat. Lima serambi ini juga menggambarkan anugerah TUHAN, lima luka (lubang bekas paku dan tombak) TUHAN YESUS yang membawa penebusan bagi umat manusia. Dengan kelahiran, kematian dan kebangkitan TUHAN YESUS, maka Taurat itu digenapi.
Sewaktu-waktu malaikat datang dan menggoncangkan air kolam itu, maka siapa yang pertama kali masuk ke dalamnya akan memperoleh kesembuhan. Namun yang mengantri untuk masuk ke dalam kolam tersebut cukup banyak. Sedangkan kesembuhan yang terjadi hanya berlaku kepada satu orang (yang pertama kali masuk ke dalam kolam) dan tidak terjadi setiap hari dan setiap saat. Ini menunjukkan bahwa jaman Perjanjian Lama, TUHAN tidak mudah untuk ditemui, sebab hanya sewaktu-waktu saja. Namun pada jaman anugerah ini, TUHAN tidak mengutus malaikat-NYA untuk menemui jemaat, melainkan BAPA mengutus ANAKNYA, yaitu TUHAN YESUS KRISTUS.
Saat ini kita hidup pada jaman anugerah, karena TUHAN YESUS menolong umat-NYA setiap waktu pada saat mereka membutuhkan pertolongan. DIA pasti datang untuk menolong kita, karena TUHAN YESUS ada di tengah-tengah kita, DIA-lah Imanuel (ALLAH beserta kita).
Ketika TUHAN YESUS berada di tepi kolam Betesda dan melihat ada banyak orang yang sedang menanti malaikat menggoncangkan air kolam, TUHAN YESUS melihat dan menghampiri seorang yang sudah lumpuh selama 38 tahun. TUHAN YESUS tidak hanya melihat, tapi juga mengetahui keadaan orang itu dengan pasti. Inilah perbedaan yang terdapat antara jaman Perjanjian Lama dengan jaman anugerah. TUHAN YESUS memperhatikan keadaan kita, bahkan TUHAN YESUS mengetahui segala persoalan kita, itu sebabnya TUHAN YESUS selalu berada dekat dengan kita untuk memberikan pertolongan setiap saat.
Mengapa TUHAN YESUS harus datang dari Sorga untuk menolong umat-NYA ?
Mengapa tidak dari Surga saja TUHAN YESUS memberikan pertolongan ? Karena TUHAN YESUS bukan hanya mau menolong umat-NYA, tetapi juga mau tinggal di tengah-tengah mereka untuk menjalin hubungan secara pribadi. Itu sebabnya kita memanggil ALLAH dengan sebutan BAPA, ada suatu hubungan yang sangat dekat.
Mungkin saat ini kita sedang mengalami banyak persoalan yang sudah sangat lama membebani kita. Percayalah, TUHAN YESUS selalu siap untuk menolong kita, karena TUHAN YESUS melihat dan mengetahui segala kebutuhan kita. Kalau dahulu banyak orang yang menanti mujizat TUHAN dalam waktu yang lama di pinggir kolam Betesda. Saat ini, setiap waktu, setiap saat TUHAN YESUS mau menolong kita.
TUHAN YESUS membuka percakapan dengan orang lumpuh tersebut melalui pertanyaan: “Maukah engkau sembuh?” Dari pertanyaan-NYA itu, seolah-olah TUHAN YESUS tidak mengetahui apa yang diinginkan atau dibutuhkan si lumpuh. Tetapi sesungguhnya alasan TUHAN YESUS salah satunya adalah agar ada pengakuan dari si lumpuh, bahwa ia memang benar-benar membutuhkan kesembuhan. Alasan lainnya adalah TUHAN YESUS ingin menjalin komunikasi dengannya.
Dari hal ini TUHAN YESUS memberikan contoh membuka komunikasi dengan jalan menanyakan kebutuhan orang yang diajak berkomunikasi. Selain itu, pertanyaan tersebut menunjukkan suatu perhatian yang sangat besar dari ALLAH di tempat yang maha tinggi bagi semua manusia berdosa.
Oleh sebab itu, bagi kita yang sedang mengahadapi persoalan dalam rumah tangga, seharusnya kita juga membuka suatu percakapan yang baik seperti pola komunikasi yang diajarkan TUHAN YESUS dan bukan saling menyalahkan. Namun banyak orang ketika menghadapi masalah justru saling menyalahkan dan menganggap diri paling benar. Itu sebabnya seringkali permasalahan tersebut tidak kunjung selesai.
TUHAN YESUS menanyakan sesuatu dan menawarkan sesuatu, dengan menanyakan: “Maukah engkau sembuh?”. Tawaran ini juga berlaku bagi kita yang saat ini sedang menghadapi masalah.
KISAH PARA RASUL 27 : 20
Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.
Ayat di atas mencatat, bahwa Paulus menghadapi badai saat sedang berlayar. Bahkan selama beberapa hari kondisi alam tidak memunculkan tanda-tanda ke arah yang lebih baik. Karena itu seluruh penumpang mulai putus asa. Mengapa ? Karena kemelut yang dialami (angin badai yang dahsyat) terus menerus menerpa.
Ini menunjukkan bahwa jika seseorang telah menderita terlalu lama, sudah pasti ia tidak lagi memiliki harapan untuk sembuh. Itu sebabnya TUHAN YESUS bertanya “Maukah engkau sembuh?” Tawaran TUHAN YESUS ini membuktikan bahwa harapan untuk sembuh masih sangat besar. TUHAN YESUS mengingatkan kepada kita, seberapa besar atau buruk persoalan yang kita hadapi, di dalam TUHAN YESUS selalu ada harapan. TUHAN YESUS tidak perlu menunggu malaikat menggoncangkan air kolam, tetapi setiap saat ia membutuhkan pertolongan TUHAN, maka TUHAN YESUS akan selalu siap menolong.
TUHAN YESUS juga bertanya kepada kita: “Maukah engkau sembuh?” Tapi kita sudah terlalu lama hidup di dalam persoalan, sehingga merasa tidak ada lagi harapan dan akhirnya menjadi orang yang pesimis. Justru pada saat tidak ada harapan, saat ini TUHAN YESUS kembali menggugah hati dan pengharapan kita dengan pertanyaan tersebut. Jika TUHAN YESUS mengajukan pertanyaan dan tawaran: “Maukah engkau sembuh?” berarti TUHAN YESUS sanggup memberikan kesembuhan.
<br />
Hal ini juga akan terjadi bagi setiap umat TUHAN yang meminta pertolongan TUHAN. Bahkan kita tidak perlu mengantri, sebab kuasa-NYA dinyatakan bukan hanya sewaktu-waktu dan tidak hanya kepada orang tertentu saja. Melainkan akan dinyatakan setiap saat dan kepada semua orang yang memohon pertolongan-NYA. Pertolongan TUHAN YESUS tidak melalui perantaraan malaikat, melainkan melalui ANAKNYA sendiri. TUHAN YESUS juga mau menjalin hubungan yang erat dengan kita, memberikan perhatian-NYA secara sempurna.
YOHANES 5 : 7
Jawab orang sakit itu kepada-NYA: “TUHAN, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”
Alasan lain yang melatar-belakangi TUHAN YESUS bertanya “Maukah engkau sembuh?” yang diajukan TUHAN YESUS adalah karena orang yang lumpuh selama 38 tahun ini tidak memiliki teman untuk mencurahkan isi hatinya. Inilah yang TUHAN YESUS lakukan, TUHAN YESUS mau menjadi tempat curhat bagi si lumpuh. TUHAN YESUS peduli atas segala keluh kesah kita. Jika kita merasa tidak ada seorang pun yang dapat menjadi tempat mencurahkan isi hati, datanglah kepada TUHAN YESUS yang dengan sabar mendengar keluhan kita, dan IA pasti memberikan jalan keluar. Orang lain mungkin tidak memiliki waktu untuk mendengarkan keluh kesah kita, atau belum tentu memiliki solusi atas persoalan kita.
TUHAN YESUS bertanya tentang apa keinginan kita bukan berarti DIA tidak mengetahui isi hati kita. Jika kita sedang menghadapi persoalan biasanya apabila kita bisa mengungkapkan apa yang menekan hati kita kepada orang lain, kita akan merasa lega. TUHAN YESUS sangat mengerti terhadap keadaan ini. Itu sebabnya TUHAN YESUS mengajukan pertanyaan tersebut kepada si lumpuh. Tujuannya adalah supaya orang lumpuh itu merasa lega, setelah itu baru TUHAN YESUS menyembuhkannya. Sehingga dia tidak saja menerima kesembuhan, tapi kepahitan hati yang selama ini membebaninya juga sirna.<
Mengapa hingga 38 tahun orang ini mengalami lumpuh ?
Ternyata faktor penyebabnya adalah karena ia mau menggabungkan pertolongan TUHAN dengan pertolongan manusia. Pertolongan TUHAN adalah air kolam diguncangkan oleh malaikat, dan pertolongan manusia adalah ia mengharapkan orang lain untuk menggotongnya dan memasukkannya ke dalam kolam pada saat air terguncang. Dengan cara seperti ini sudah pasti tidak akan pernah berhasil.
Jika kita ingin menerima pertolongan TUHAN YESUS, kita harus benar-benar mengandalkan TUHAN YESUS seratus persen. Sebab jika tidak, justru akan menambah kepahitan hati kita. Akibatnya, si lumpuh mulai menyalahkan kondisi tubuhnya dan juga menyalahkan orang lain yang tidak mau perduli kepadanya. Ia juga menganggap orang lain merebut berkat yang seharusnya ia terima. Ada rasa iri hati yang besar terhadap orang lain yang mendahuluinya masuk ke dalam kolam.
Jadi jika kita belum mengalami pertolongan TUHAN YESUS, jangan pernah iri terhadap orang lain yang telah mengalami pertolongan TUHAN. Bahkan pada saat mendengar kesaksian mereka, kita harus aminkan. Jangan salahkan orang lain dan keadaan, dan jangan pernah merasa tidak ada seorang pun yang men-support kita, sebab TUHAN YESUS mampu melakukan apa saja untuk menolong kita.
MAZMUR 124 : 8
Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Dalam terjemahan bahasa Inggris dikatakan: “Our help is in the Name of the LORD, …” kata “is” menunjukkan sifat singular, artinya “tidak ada yang lain”. Pertolongan bagi kita hanya dari ALLAH, dan diluar DIA tidak ada pertolongan. Jika kita mengharapkan pertolongan/belas kasihan orang lain atau bahkan mengandalkan kuasa setan, maka kita akan mengalami kekecewaan, tetapi di dalam Nama TUHAN YESUS KRISTUS yang menjadikan langit dan bumi akan ada pertolongan yang pasti. Itu sebabnya fokuskan pandangan kita kepada TUHAN YESUS untuk menyertai segenap langkah hidup kita.
YOHANES 1 : 29
Pada keesokan harinya Yohanes melihat YESUS datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba ALLAH, yang menghapus dosa dunia.
Kunci suksesa atas semua permasalahan kita adalah: hanya memfokuskan diri kepada TUHAN YESUS. Itu sebabnya pada saat TUHAN YESUS berhadapan dengan si lumpuh yang berada di pinggir kolam Betesda, TUHAN YESUS ingin mengubah sudut pandangnya agar terarah hanya kepada TUHAN YESUS. Jika pola pikirnya sudah terarah kepada YESUS KRISTUS, dalam sekejap TUHAN YESUS akan menyembuhkannya.
YOHANES 5 : 8 – 9
5:8 Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.”<br />
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
Setelah mengutarakan segala keluh kesah kepada-NYA, maka harus ada kesempatan yang diberikan kepada TUHAN untuk berbicara dan bertindak di dalam hidup kita. Setelah si lumpuh itu mengutarakan isi hatinya, maka kemudian TUHAN YESUS yang berbicara. Akibatnya orang yang lumpuh disembuhkan pada saat itu juga tanpa ada penundaan.
Jadi jika kita bertanya dan berkeluh kesah kepada TUHAN YESUS, maka pada saat itu juga TUHAN YESUS menjawab segala keluh kesah kita dan juga memberikan pertolongan-NYA. Orang lumpuh tersebut sudah membuang waktunya dengan sia-sia selama 38 tahun, karena belum berjumpa dengan TUHAN YESUS. Tetap setelah berjumpa dengan TUHAN YESUS secara pribadi, dalam waktu tidak sampai satu hari ia mendapatkan kesembuhan secara sempurna. Apabila kita sedang menghadapi permasalahan yang berkepanjangan, arahkan pandangan kita kepada TUHAN YESUS, jangan kepada yang lain. Percayalah bahwa perkataan TUHAN YESUS tidak pernah meleset. Buktinya TUHAN YESUS berkata: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Apa yang dikatakan-NYA ini benar-benar terjadi. orang lumpuh itu berjalan.
Mengapa TUHAN YESUS menyuruh orang yang lumpuh itu bangun, lalu mengangkat tilamnya, lalu menyuruh-NYA berjalan ?
Karena TUHAN YESUS ingin mengajarkan, bahwa dahulu orang lumpuh itu tidak berdaya dan bersandar kepada tilamnya, tidak menghasilkan apa-apa. Tetapi setelah menerima pertolongan TUHAN, dia mampu mengangkat tilam, artinya mampu menopang orang lain, bukan ditopang orang lain atau sesuatu yang lain selain kuasa TUHAN. Mengangkat tilam juga berarti memiliki kemampuan untuk menguasai masalah yang datang, suatu hal yang tidak dapat kita lakukan sebelumnya.
Setelah mampu “mengangkat tilam”, kita tidak statis “terbaring di atas tilam”, melainkan melangkah maju. Kita mengalami perubahan: memiliki kuasa dan tidak dipermalukan, melainkan dipermuliakan oleh kuasa TUHAN.
Kunci lainnya untuk meraih sukses adalah tidak membantah TUHAN YESUS. Ketika TUHAN YESUS menyuruhnya mengangkat tilam, dia tidak protes ataupun bertanya tentang perintah-NYA itu. Penantian selama 38 tahun yang sia-sia terhapuskan dalam satu hari karena ketaatan kepada TUHAN YESUS. Jaman sekarang ini banyak orang yang menawarkan kiat-kita untuk meraih sukses, bahkan banyak buku yang dibuat untuk membuka kunci sukses. Tetapi sebagai anak TUHAN yang berjumpa dengan TUHAN YESUS secara pribadi, kita sudah memiliki kunci sukses yang sempurna, yakni Firman TUHAN. Hanya dengan taat kepada Firman-NYA, apapun yang kita hadapi pasti dapat kita atasi.
Akhir ayat 9 mengatakan: “Tetapi hari itu hari Sabat.” Ada hukum di kalangan orang Yahudi bahkan TUHAN sendiri melarang melakukan pekerjaan, pada hari Sabat, dan mengangkat tilam termasuk bekerja. Tetapi mengapa TUHAN YESUS justru menyuruh orang lumpuh ini mengangkat tilamnya, padahal saat itu hari Sabat ? Justru TUHAN YESUS ingin memberikan pengajaran yang benar tentang menguduskan hari Sabat.
YOHANES 5 : 14
Kemudian YESUS bertemu dengan dia dalam Bait ALLAH lalu berkata kepadanya: “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”
Setelah memperoleh pertolongan TUHAN, jangan lupa untuk kembali menemui DIA secara pribadi di bait ALLAH. Jangan karena persoalan-persoalan kecil yang ada di dalam dunia ini kita menjadi terhalang datang ke bait ALLAH. Justru kita harus melawannya dan menetapkan hati kita untuk tetap setia beribadah kepada TUHAN. Itu sebabnya setelah menyembuhkan orang lumpuh tersebut, TUHAN YESUS berkata “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi…” Artinya jangan meninggalkan persekutuan di bait ALLAH. Sebab jika kita keluar dari persekutuan dengan ALLAH, akan ada permasalahan yang lebih besar menimpa kita. Namun jika kita tetap diam di dalam TUHAN, maka pertolongan demi pertolongan akan selalu kita alami, Amin.
Salam HEBAT dari TIMOR BARAT Indonesia..!