Sahabat Terkasih, Selamat Tahun Baru, Selamat memasuki Tahun 2022. Kita sudah melewati Tahun 2021 dengn HEBAT sesuai Thema Tahunan kita. Tahun 2022 ini kita menyebutnya TAHUN THE (D) BEST, TAHUN MENERIMA YANG TERBAIK DAN MEMBERI TERBAIK.
Sahabat THE BEST, Renungan pertama kita kali ini didasari pada Kitab Lukas 5:19-26 dan ayat yang menjadi pembuka dalam renungan ini adalah Lukas 5:19 — “ Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan YESUS.”
Ada Empat orang menggotong tandu untuk mengangkat dan membawa orang sakit, itu biasa. Tapi bagaimana kalau mereka bukan cuma berjalan, bukan mendaki, tapi mengangkat orang tandu berisi orang sakit itu naik ke atas atap lalu menurunkan pakai tali pelan-pelan? Itu tentu luar biasa. Apalagi kalau dilakukan oleh orang biasa alias bukan atlit profesional atau anggota sirkus. Rasanya hal itu sangat jarang terjadi, dan sepertinya hanya mungkin apabila dalam keadaan darurat saja. Tapi itulah persisnya yang terjadi pada suatu masa ketika YESUS KRISTUS hadir bumi.
Ada seseorang yang menderita kelumpuhan. Ia ingin bertemu dengan YESUS KRISTUS agar bisa sembuh. Karena tidak bisa jalan, ia digotong oleh keempat sahabatnya untuk menuju ke sebuah rumah di Kapernaum, dimana TUHAN YESUS pada saat itu tengah berada. Tapi usaha mereka tampaknya sulit untuk terjadi, karena pada saat itu kerumunan orang menutupi jalan mereka menuju TUHAN YESUS di dalam rumah. Apakah mereka lantas mundur teratur dan pulang lagi? Atau marah kepada kerumunan orang disana, mendorong orang disana satu persatu agar bisa masuk? Alkitab menyatakan bahwa mereka ternyata mengambil sebuah keputusan yang terbilang berani atau lebih tepatnya nekad.
Lukas mencatat pada pasal 5:19: “Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan YESUS.”
Dalam versi Markus dikatakan bahwa yang menggotong sang teman yang lumpuh berjumlah empat orang. (Markus 2:3).
Mereka melakukan sesuatu yang sebenarnya sulit untuk diterima akal sehat. Bayangkan, pertama-tama mereka harus membawa teman mereka yang lumpuh untuk naik ke atas atap. Itu sudah sangat sulit. Lalu mereka harus membongkar atap itu dan secara perlahan menurunkan sahabat mereka yang lumpuh tepat di depan YESUS. Lukas 5:19
Itupun sebuah hal yang pastinya jauh dari mudah untuk dilakukan. Jika kasur itu diturunkan tidak seimbang oleh keempat-empat sahabat itu, tentu rekan mereka yang lumpuh akan jatuh jungkir balik ke bawah. Bukannya sembuh dari lumpuh tapi malah bertambah sakitnya, atau bisa jadi tewas terjatuh. Tetapi lihatlah besar kasih mereka terhadap teman yang lumpuh sehingga mereka rela untuk bersusah-susah melakukannya. Hasilnya? Mereka berhasil. Iman mereka teman dan saudara si lumpuh membuat Tuhan Yesus terkesima dan TUHAN YESUS memberi kesembuhan atasnya.
Dari kisah ini kita juga bisa melihat bagaimana keterlibatan TUHAN YESUS dalam sebuah kerjasama membawa sebuah hasil yang luar biasa pula.
Lihatlah ada empat orang mengusung orang lumpuh di atas tempat tidur, membawanya ke atas atap lalu menurunkannya. Tidak ada catatan bahwa si lumpuh terguling jatuh. Yang ada, Alkitab mencatat dengan jelas bahwa YESUS KRISTUS menyembuhkannya. Artinya, ke empat-empatnya tentu bekerjasama dengan baik untuk menjaga kasur itu tetap seimbang.
Tanpa kerjasama yang baik, niscaya si lumpuh akan terbanting ke bawah. Di sisi lain, apabila itu dilakukan tanpa adanya campur tangan KRISTUS, si lumpuh tidak akan pernah sembuh. Ia mungkin turun ke bawah dari atap dengan selamat, tapi ia akan tetap lumpuh tanpa keberadaan dan jamahan TUHAN YESUS disana. Inilah satu bentuk kerjasama dengan melibatkan TUHAN YESUS yang menghasilkan kesembuhan atau keselamatan. Begitu besar dampak yang bisa dihasilkan lewat sebuah kerjasama.
Tidak ada manusia yang sanggup bertahan hidup dengan baik apalagi mengalami peningkatan kalau hanya sendirian. Kita sejak semula diciptakan sebagai mahluk sosial yang hidup dengan berinteraksi dengan sekitar kita.
YESUS KRISTUSpun sangat paham dengan hal ini. Perhatikan ketika TUHAN YESUS mmmengutus kedua belas rasulnya untuk melakukan tugas pelayanan. “IA memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua.” Markus 6:7a
TUHAN YESUS tidak mengutus mereka sendiri-sendiri, atau membiarkan mereka menentukan sendiri, tapi secara spesifik TUHAN YESUS mengutus mereka berpasangan. TUHAN YESUS tahu betul bahwa manusia punya keterbatasan dan tergolong lemah, sehingga jika mereka pergi berdua, ada satu yang akan menguatkan seandainya yang satu menjadi lemah. Dari sini kita pun bisa melihat bahwa TUHAN YESUS menginginkan bentuk kerjasama di antara anak-anak-NYA. Dalam ayat selanjutnya TUHAN YESUS malah berpesan agar mereka tidak membawa apa-apa. Tidak bekal, tidak uang, tidak juga baju ganti. Hanya tongkat yang DIA ijinkan Markus 6:8
Ini adalah sebuah penekanan dari TUHAN YESUS bahwa kerjasama di antara manusia itu akan mampu mengatasi masalah yang bisa jadi pada suatu ketika akan merintangi jalan kita menuju kesuksesan. Selengkap dan sekaya atau sepintar apapun seorang manusia, semua itu tidaklah berguna apabila hidup sendirian. Namun adanya kesepakatan dan keakraban dengan sesama manusia lainnya, itu akan membawa manfaat yang jauh lebih besar daripada kelengkapan secara harta, materi, intelegensia dan sebagainya.
Sebuah pertanyaan Penting : sudahkah kita peduli pada saudara-saudara kita yang mungkin sedang melemah baik fisik maupun rohaninya? Rasul Paulus mengingatkan “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum KRISTUS.” Galatia 6:2
Jangan cuek, jangan menutup mata dari permasalahan saudaramu. Ingatlah bahwa meski TUHAN YESUS mampu menurunkan mukjizat-NYA secara langsung, namun di sisi lain TUHAN YESUSpun bisa memakai anda! Saling tolong menolong menunjukkan sikap mengasihi, dan ini sesuai dengan hukum KRISTUS. Kepada jemaat Roma pun Paulus mengingatkan hal yang sama. “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.” Roma 15:1-2
Sudah saatnya kita berhenti untuk mencari kesenangan atau kepuasan diri sendiri saja. Sekarang waktunya bagi kita untuk mulai peduli pada keadaan di sekitar kita. Ada begitu banyak orang yang sedang membutuhkan uluran tangan. Bahkan ada banyak orang yang belum mengenal siapa YESUS KRISTUS sesungguhnya. Bertolong-tolonglah. Bekerjasamalah. Bersepakatlah. Baik dalam pekerjaan maupun pelayanan. Dan diatasnya, lakukanlah semua dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS, dimana dalam setiap kerjasama yang anda lakukan, ada TUHAN YESUS yang dilibatkan dan dimuliakan di dalamnya.
Seperti kisah di atas, si lumpuh tidak akan sembuh kalau tidak ada kerjasama yang padu dari keempat temannya, tapi meski ia ditolong temannya, ia tetap tidak sembuh apabila tidak ada TUHAN YESUS dilibatkan disana. Lihatlah sebuah kerjasama antar manusia yang melibatkan TUHAN YESUS, membangun network dan teamwork dengan TUHAN YESUS, itu akan membawa hasil luar biasa.
Jangan bersikap sombong dan selalu mau menang sendiri, jangan bersikap antipati, saling curiga dan memusuhi seperti sebagian orang yang tidak mengenal KRISTUS, tapi ingatlah bahwa kita diajar unuk selalu bersikap rendah hati, lembut dan sabar, serta menyatakan kasih kita kepada sesama manusia dengan jalan saling membantu. Efesus 4:2
Libatkan TUHAN YESUS di dalamnya untuk ambil bagian, dan lihatlah bedanya. Kerjasama antar manusia yang terjalin kompak dan kemudian terjalin pula secara harmonis dengan YESUS KRISTUS akan mendatangkan mujizat yang luar biasa. Kerjasama yang melibatkan TUHAN YESUS akan membawa hasil luar biasa.
Salam THE BEST….!!!