Salam “The Best”, Sahabat HEBAT, kita sementara memasuki pembacaan Alkitab pada Akhir Kitab KEJADIAN. 17 Pasal terakhir Kitab Kejadian, yakni Pasal 37-50 menyaksikan Kisah yang sangat Dramatis, sangat cocok untuk Sinetron dengan banyak episode. Kisah tentan Yusuf anak Yakub. Kisah tentang mengalami masa-masa sulit. Kisah yang mengajarkan kita tentang cara sukses menghadapi kesulitan hidup. Yusuf dibenci saudara-saudaranya, dijual sebagai budak dan kemudian mendekap di sel penjara. Lewat pengalaman pahit itu, Yusuf bisa saja tumbuh menjadi pribadi yang dipenuhi dengan kebencian, kemarahan dan tekat untuk membalas dendam. Tetapi, dia justru memilih melakukan hal-hal ini dan membawanya tampil sebagai sosok yang baik hati dan penuh teladan.
1. Hati yang penuh penerimaan
Kita seringnya merespon kesulitan hidup dengan bertanya, “Mengapa harus aku?” Tetapi Yusuf malah meresponi pengalaman pahitnya dengan menerima keadaan tersebut. Ia menerima statusnya sebagai budak, bekerja sebagai pelayan Potifar. Dan ketika dia dilemparkan ke dalam penjara ia terus bekerja keras.
Kita seringnya merespon kesulitan hidup dengan bertanya, “Mengapa harus aku?” Tetapi Yusuf malah meresponi pengalaman pahitnya dengan menerima keadaan tersebut. Ia menerima statusnya sebagai budak, bekerja sebagai pelayan Potifar. Dan ketika dia dilemparkan ke dalam penjara ia terus bekerja keras.
Best Karakter Leson: Yusuf mengajarkan bahwa hanya dengan menerima kondisi saat inilah kita bisa melangkah maju dan menjadi sukses.
2. Pekerja keras
Yusuf tidak berusaha melawan orang-orang yang telah memperbudak dia. Dia benar-benar membantu mereka untuk menciptakan kesejahteraan. Hal ini terjadi di rumah Potifar dan di penjara. Mereka menyadari bahwa Yusuf adalah sosok yang memiliki bakat dan diberkati.
Yusuf tidak berusaha melawan orang-orang yang telah memperbudak dia. Dia benar-benar membantu mereka untuk menciptakan kesejahteraan. Hal ini terjadi di rumah Potifar dan di penjara. Mereka menyadari bahwa Yusuf adalah sosok yang memiliki bakat dan diberkati.
Best Karakter Leson: Jika kita tidak bekerja keras melalui kesulitan kita, orang lain mungkin tidak akan pernah melihat kemampuan besar yang ada di dalam kita.
3. Penuh dengan kesabaran
Yusuf percaya bahwa Tuhan akan memberkatinya melalui mimpi-mimpinya. Maka dari itu, dia melewati pencobaan tersebut dengan kesabaran, sebab dia percaya berkat terselubung akan terjadi. Bersamaan dengan kesabarannya itu pula Yusuf mencari solusi. Setelah menafsirkan mimpi tukang roti dan keju, dia meminta pelayan memberitahukan kesusahannya itu. Setelah itu, dia terus bekerja di penjara sembari mempercayai waktu Tuhan akan tiba.Best Karakter Leson: Mengingat berkat-berkat Tuhan memang menjadi cara terbaik untuk bisa menumbuhkan kesabaran dalam diri.
Yusuf percaya bahwa Tuhan akan memberkatinya melalui mimpi-mimpinya. Maka dari itu, dia melewati pencobaan tersebut dengan kesabaran, sebab dia percaya berkat terselubung akan terjadi. Bersamaan dengan kesabarannya itu pula Yusuf mencari solusi. Setelah menafsirkan mimpi tukang roti dan keju, dia meminta pelayan memberitahukan kesusahannya itu. Setelah itu, dia terus bekerja di penjara sembari mempercayai waktu Tuhan akan tiba.Best Karakter Leson: Mengingat berkat-berkat Tuhan memang menjadi cara terbaik untuk bisa menumbuhkan kesabaran dalam diri.
4. Berintegritas
Ketika istri Potifar mencoba merayu Yusuf, ia pun memilih untuk menghindar. Dia menyadari bahwa dirinya harus benar-benar menjadi kekudusan di hadapan Tuhan jika ingin mendapatkan berkat-berkat-Nya.
Ketika istri Potifar mencoba merayu Yusuf, ia pun memilih untuk menghindar. Dia menyadari bahwa dirinya harus benar-benar menjadi kekudusan di hadapan Tuhan jika ingin mendapatkan berkat-berkat-Nya.
Best Karakter Leson: Memilih untuk tidak terjerumus dalam godaan adalah ujian integritas yang sangat sulit.
5. Penuh kerendahan hati
Ketika Yusuf dipanggil untuk menafsirkan mimpi Firaun, dia bisa saja merebut pujian dari raja untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, dia justru memberikan segalanya kepada Tuhan. “Yusuf menyahut Firaun: “Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun. (Kejadian 41: 16)”.
Ketika Yusuf dipanggil untuk menafsirkan mimpi Firaun, dia bisa saja merebut pujian dari raja untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, dia justru memberikan segalanya kepada Tuhan. “Yusuf menyahut Firaun: “Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun. (Kejadian 41: 16)”.
Best Karakter Leson: Yusuf tahu Tuhanlah yang telah mengerjakan segala hal dalam kehidupannya sehingga yang patut dipuji dalam hal itu adalah Tuhan.
6. Memiliki hati yang mengampuni
Ketika Yusuf menyampaikan identitasnya kepada saudara-saudaranya, lalu dia berkata, “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. (Kejadian 45: 5)”. Dia tahu bahwa kesulitan yang terjadi ternyata menciptakan perkara besar. Karena itu dia mengampuni mereka sepenuhnya. Sebab ketika kita mengampuni, kita melepaskan segala kepahitan dan amarah yang dapat menghambat kita mencapai kemajuan hidup.Best Karakter Leson: Kesulitan justru membantu kita untuk mengasah karakter yang benar dalam menghadapi masalah.
Ketika Yusuf menyampaikan identitasnya kepada saudara-saudaranya, lalu dia berkata, “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. (Kejadian 45: 5)”. Dia tahu bahwa kesulitan yang terjadi ternyata menciptakan perkara besar. Karena itu dia mengampuni mereka sepenuhnya. Sebab ketika kita mengampuni, kita melepaskan segala kepahitan dan amarah yang dapat menghambat kita mencapai kemajuan hidup.Best Karakter Leson: Kesulitan justru membantu kita untuk mengasah karakter yang benar dalam menghadapi masalah.
Salam The Best….!!!