Salam “The Best”, Sahabat Hebat, Kita masih dalam Pembacaan Alkitab Khususnya Kitab Perjanjian Lama. Masih dalam Kitab Keluaran dan Kita akan Belajar tentang Pemanggilan dan Pengutusan Musa.
Sahabat Hebat, Musa adalah salah satu tokoh terbesar dalam Perjanjian Lama. Meskipun Abraham dijuluki “Bapa orang yang beriman” dan penerima perjanjian kasih karunia yang tak berkondisi dari Allah kepada umat-Nya, Musa-lah yang dipilih membawa keselamatan pada umat-Nya. Allah memilih Musa untuk memimpin umat Israel dari perbudakan di Mesir menuju keselamatan di Tanah Perjanjian. Musa juga dikenali sebagai perantara Perjanjian Lama dan dikenali sebagai pemberi Hukum Taurat. Pada akihrnya, Musa adalah penulis utama Pentateukh, kitab-kitab pondasi Alkitab. Oleh karena itu, kehidupannya sangat layak dipelajari.
Sahabat Hebat, selain beberapa keunggulan Musa Tohoh HEBAT ini, ternyata Kitab Keluaran juga mengkisahkan bahwa sebelum menjawab panggilan dan pengutusan Tuhan, Musa adalah seorang Pembunuh, mengalami tertolak oleh kaum sebangsanya, tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya, menjadi seorang terbuang sehingga menggembara dan akhirnta menjadi seorang penggembala. Ini menandakan bahwa
walau parah masa lalumu akan berubah 180 derajat menjadi sangat berdampak pada Kerajaan Allah jika saudara merespon panggilan dan pengutusan Tuhan
Sahabat Hebat, Musa juga menolak panggilan dan Pengutusan Tuhan saat berjumpa dengan Tuhan di Gunung Horeb. Berikut ini, beberapa alasan Musa menolak Pertama, Musa tidak yakin Israel masih mengenal Allahnya dan percaya Allah masih peduli. Kedua, Musa tak yakin Israel percaya ia berjumpa Allah yang mengutusnya. Ketiga, Musa tak yakin mampu memimpin Israel yang ”tegar tengkuk”. Perasaan tak mampu menghalanginya melihat kuasa Allah yang bisa bekerja melaluinya. Keempat, Musa tak ingin zona nyamannya kembali terusik demi membebaskan Israel yang tak tahu balas budi (lihat Keluaran 2:11-22). Namun, dengan sabar Tuhan meneguhkan panggilan-Nya; memberi kuasa kepada Musa untuk berkata-kata dan melakukan banyak mukjizat; bukti bahwa Tuhanlah yang mengutus dan menyertainya.
Apakah Anda sedang bergumul menjawab sebuah undangan pelayanan? Mungkin pelayanan itu menuntut pengorbanan waktu, tenaga, perasaan. Tak mendatangkan keuntungan materi, malah sebaliknya. Tak mendatangkan gengsi, sebab hanya memperhatikan mereka yang kecil dan terpinggirkan. Relakah Anda meresponsnya? Ingatlah bahwa Allah telah melayani Anda lebih dulu dengan memberikan Yesus Kristus mati di kayu salib menjadi tebusan bagi hidup Anda yang berdosa. Apakah balasan Anda kepada-Nya?
Salam The Best dari Timor Barat … Indonesia