Salam “The Best”, Sahabat HEBAT, renungan kita kali ini terambil dalam Yakobus 3:13-18. Ayat yang menjadi dasar adalah ayat 14 dan ayat 16, yakni Yakbobus 3:14 Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! dan Yakkobus 3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Iri Hati adalah keinginan yan sangat kuat untuk memiliki apa yang dimiliki orang lain. Iri Hati beda dengan cemburu. cemburu adalah perasaan ingin mempertahankan pada yang sedang dimiliki.
Iri hati timbul pada diri orang yang menganggap apa yang dimilikinya selalu lebih buruk ketimbang milik orang lain. Penyebab iri hati paling banyak adalah prestasi, uang, penampilan fisik, karir dan postingan media sosial dari orang lain.
Iri hati muncul sebagai proses kalkulasi (perhitungan) dan komparasi (membandingkan), tetapi apa yang dikalkulasi dan dikomparasi adalah kelebihan dan berkat orang lain dari pada kelebihan dan berkat diri sendiri.
Fakta kekinian dari iri hati adalah orang yang iri hati bukan untuk menambah apa yang sedang dipunyai tetapi sangat berharap orang sementara diiri itu mengalami kekurangan dan kegagalan.
Kisah Kain dan Habel? adalah contoh iri hati yang paling awal di sejarah kehidupan. Tidak ada yang mengajari, namun itu bisa terjadi saat dua saudara sama-sama beribadah dan membawa persembahan kepada TUHAN. Aneh? Bagaimana dalam sebuah ibadah dan korban ada juga iri hati, hingga sang kakak Kain, menjadi begitu panas hati dan membunuh adiknya sendiri, Habel.
Kisah lain juga terjadi dalam keluarga cikal bakal Israel (Kejadian 37), dimana anak anak Yakub diterpa oleh iri hati kepada adik mereka sendiri, Yusuf.
Saudara, jika iri hati bisa terjadi di dalam keluarga, bahkan di ruang ibadah kita kepada TUHAN, apalagi di luar sana, di dunia politik, bisnis dan hiburan? yang justru kalkulasi, komparasi dan kompetisi malah dibuatkan panggungnya. Tidak mengherankan hidup ini makin tidak aman dan tidak ramah, palsu dan munafik.
Pertanyaan penting yang patut diajukan adalah: “Bagaimana cara menghilangkan iri hati dari hidup kita?” Berdasarkan kebenaran firman Tuhan, maka ada beberapa cara menghilangkan iri hati dari hidup kita, yaitu:
- Percaya diri bahwa Allah mengasihi kita dan punya rencana yang penuh harapan bagimu. Kita harus percaya sepenuhnya kepada Allah bahwa Dia sangat peduli dan mengasihi kita dengan kasih yang sempurna. Pada sisi lain, kita juga harus mengakui bahwa Allah memiliki rencana yang indah bagi kita dan juga orang lain. Dengan sikap hati semacam itu, maka itulah cara menghilangkan iri hati dari hidup kita.
- Jangan membandingkan diri kita dengan orang lain dalam ukuran berkatnya. Membandingkan hanya boleh untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri. Cara menghilangkan iri hati dari hidup kita adalah dengan berusaha supaya jangan sampai kita terjebak untuk membandingkan diri dengan keadaan hidup orang lain. Iblis akan membawa kita untuk masuk ke dalam jebakan membandingkan diri dengan orang lain, tetapi Roh Kudus akan menolong kita untuk keluar dari jebakan itu dengan mengingat akan janji berkat dari Allah bagi kita.
- Ucapkanlah syukur atas setiap berkat TUHAN. Latihlah untuk memiliki relasi yang intim dan jujur dengan TUHAN lebih daripada berkatNya. Daripada kita hidup dalam iri hati, lebih baik kita kembangkan kehidupan yang senantiasa mengucap syukur kepada Allah. Inilah cara menghilangkan iri hati dari hidup kita. Iri hati membuat kita menderita, tetapi ucapan syukur membuat kita sehat dan bahagia.
- Sibukkanlah diri dengan peduli pada mereka yang tak seberuntung kita, dan belajarlah hidup berbagi dengan mereka. Isilah hidup kita dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi kita dan juga bagi sesama. Jangan biarkan diri kita terpenjara dalam memikirkan orang lain, tetapi bebaskan diri kita untuk melihat sesama yang perlu kita layani, tolong dan lakukan sesuatu bagi mereka. Inilah cara menghilangkan iri hati dari hidup kita.
- Berdoa dan minta hikmat TUHAN saat hati mulai panas karena iri hati..jangan malah mencari pembenaran diri. Mencari dan bertemu dengan Allah dalam persekutuan dan doa jauh lebih mulia, daripada terus menerus membiarkan diri untuk dikuasai oleh rasa iri hati kepada sesama. Bangun mesbah doa akan menguatkan iman dan spiritualitas kita. Inilah cara menghilangkan iri hati dari dalam kehidupan kita.