Salama sejahtera, salam The Great. Renungan kita kali ini masih diambil dari Program HAMBA GBI MAWAR🌹 SARON SO’E NTT. Kita sudah masuk pada Kitab Bilangan 14.
SAHABAT THE GREAT, bacaan Alkitab hari ini menceritakan tentang bangsa Israel yang begitu mudah menggambarkan kenikmatan hidup di Mesir serta menyalahkan Tuhan yang mereka anggap membuat hidup mereka menjadi terasa sulit. Sikap menyalahkan ini terlihat dari perkataan, “Mengapakah Tuhan membawa kami …” (14:3). Kondisi ini membuat mereka berteriak dan menangis (14:1) serta membuat mereka ingin mengangkat seorang pemimpin yang akan membawa mereka kembali ke Mesir (14:4). Mengapa mereka bersikap seperti itu? Mereka menyalahkan Tuhan karena mereka telah terhasut oleh 10 pengintai yang menceritakan tentang kondisi tanah Kanaan dengan berbagai kesulitan dan kemustahilan yang akan muncul bila mereka ingin merebut Tanah Perjanjian itu.
Sahabat The Great, Tuhan merespons protes bangsa Israel dengan menunjukkan kemuliaan-Nya di Kemah Pertemuan (14:10). Tuhan sangat kecewa dan sangat murka pada orang Israel yang walaupun telah melihat kemuliaan-Nya, tanda mujizat-Nya di Mesir dan di padang gurun, namun sudah 10 kali mencobai Tuhan (14:22). Akibatnya, mereka akan mati dalam masa pengembaraan di padang gurun selama 40 tahun. Mereka yang berumur 20 tahun ke atas dipastikan tidak akan masuk ke Tanah Perjanjian (14:29, bandingkan dengan Yosua 5:6).
Bangsa Israel telah gagal menjaga ketat hati mereka untuk selalu memercayai bahwa apa yang Tuhan sudah janjikan pasti akan digenapi. Sebaliknya,. mereka menyalahkan Tuhan saat menghadapi kondisi yang tidak sesuai dengan pemikiran atau harapan mereka. Anak-anak Tuhan “The Great harus selalu berusaha menjaga hati. Bila kita berani bersikap jujur, kita pasti akan mengakui bahwa kita pernah meragukan dan mempertanyakan kebaikan Tuhan saat kita menghadapi kesulitan, mengalami sakit, atau kita kehilangan orang yang kita sayangi. Akan tetapi, bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki perasaan dan Dia bisa berespons bila perasaan-Nya disakiti. Jadi, jagalah hati agar kita bisa tetap setia kepada Tuhan dan jangan sampai kita menyakiti hati Tuhan. Saat kita mengalami sakit atau penderitaan, bila hati kita tenang dan kita bisa mengarahkan hati kita untuk mengingat kebaikan dan pertolongan Tuhan pada masa yang lampau, barulah kita akan bisa meyakini bahwa Tuhan itu memang baik.
Sahabat The Great, Kitab Amsal 4:23 berkata :
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Ada beberapa contoh tokoh di dalam Alkitab yang mengalami dampak negatif ketika tidak dapat menjaga hatinya;
1. Hawa memakan buah pohon yang telah dilarang Tuhan karena hatinya tertarik pada buah pohon itu (Kejadian 3:6)
2. Kain panas hati sehingga membunuh adiknya habel (Kejadian 4:6)
2
3.Saul menjadi panas hati terhadap Daud, sehingga dia berupaya untuk membunuhnya (1 Samuel 18:7-8).
4.Haman panas hati ketika Mordhekai tidak memberi hormat kepadanya (Ester 3:5)
Sahabat The Great, Tuhan tidak berkenan kepada mereka yang memiliki hati yang panas, hati yang iri dan hati menyimpan dendam (hati yang tidak lurus).Orang yang hatinya tidak lurus akan kehilangan berkat dan kesempatan dari Tuhan, sebaliknya orang yang hatinya lurus pasti dikasihi Tuhan. Tuhan memberikan kasih karunia-Nya kepada orang-orang yang berhati lurus. Saul ditolak Tuhan dan Daud dipilih-Nya, karena Tuhan mendapati Daud memiliki hati yang lurus,“Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya” (Yesaya 26:7).
Sahabat The Great Bagaimana caranya untuk menjaga hati agar tetap kondusif dan memancarkan kehidupan yang positif bagi hidup kita?
1. Membawa hati kita kepada Tuhan melalui doa karena Tuhanlah yang menguji hati (Mazmur 17:3) dan Tuhanlah melihat hati kita (1Samuel 16:7).
2.Belajar kepada Firman Tuhan sebab Firman Tuhan adalah sarana yang paling efektif dan yang dapat mendeteksi hati manusia. Karena itu bacalah Firman Tuhan setiap hari.
3.Mau dan siap sedia dibentuk oleh Tuhan. Sebab Tuhan adalah ali dalam memulihkan hati dan menjadikannya menjadi sesuatu yang indah dan berharga di mata-Nya (Yeremia 18:1-6)
Oleh karena itu, pastikan hati kita beres dihadapan Tuhan supaya pikiran, perbuatan dan perkataan kita benar di hadapan-Nya. Ketidak beresan dalam hati akan menghalangi sukacita dan damai sejahtera pada diri kita dan kita akan kehilangan berkat-berkat dari Tuhan.
Amsal 17:22 (TB) Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Tuhan Memberkati Kita..!
Salam The Great.