Syalom Murid Tuhan Yesus, Salam The Great. Dasar Renungan kita kali ini adalah :
Bilangan 15:22-31
“…maka haruslah imam mengadakan pendamaian bagi segenap umat Israel, sehingga mereka beroleh pengampunan….”
Sahabat The Great, perbuatan dosa seringkali terjadi dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, seringkali kita berusaha memahami perbuatan yang salah itu dengan menggunakan kata “lalai” (“tidak sengaja”) dan “sengaja”. Kata “lalai (tidak sengaja)” dan “sengaja” jelas memberikan makna yang berbeda, meskipun pada ujungnya dapat mengarah kepada satu hal yang sama, yaitu terjadinya sebuah kesalahan. Oleh sebab itu, ketika seseorang berbuat salah, maka pada umumnya akan dicari terlebih dahulu apakah kesalahan itu dilakukan dengan sengaja atau lalai (tidak sengaja). Setelah itu, baru diberikan hukuman yang setimpal bagi mereka yang melakukan kesalahan tersebut.
Dalam bacaan ini, Firman Tuhan menunjukkan bahwa ketika bangsa Israel atau bangsa asing yang melakukan dosa (kesalahan) dengan tidak sengaja (lalai), maka Allah akan memerintahkan supaya mereka membawa persembahan korban penghapus dosa (salah), sehingga melaluinya Allah akan memberikan pengampunan-Nya kepada bangsa Israel atau bangsa asing yang tinggal di tengah-tengah orang Israel. Namun, apabila mereka melakukan dosa yang dilakukan dengan sengaja, baik oleh bangsa Israel maupun bangsa asing yang berada di tengah umat Allah, maka Allah akan memerintahkan supaya mereka dilenyapkan di tengah-tengah bangsa Israel. Perintah ini bukan menunjukkan kekejaman diri Allah, sebaliknya perintah ini menunjukkan ketegasan Allah yang tidak pernah berkompromi dengan kesalahan semua orang yang melakukan kesalahan dengan sengaja. Perbuatan dosa (kesalahan) yang dengan sengaja dilakukan menunjukkan bahwa bangsa itu telah menista atau memandang hina peraturan serta perintah Allah kepada mereka.
Yesus Kristus dari Nazareth adalah Korban Penghapus Dosa
Alkitab bersaksi bahwa Yesus adalah Korban penghapus dosa, khususnya Yohanes 1:29 (TB) Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yohanes menunjukkan dan menyatakan kepada murid-murid lain bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang akan menghapus dosa dunia dan melalui Dialah umat manusia sanggup terlepas dari segala ikatan dosa yang dari awal kejatuhan manusia menjadi masalah terbesar dan tak seorangpun dan dengan cara apapun sanggup melepaskan diri dari belenggu dosa . Tetapi melalui kematian-Nya di kayu salib, Dia telah menjadi jalan pendamaian antara manusia dengan Allah. Melalui Yesus yang mati di kayu salib, Allah telah menyediakan korban yang sempurna, yaitu Yesus Kristus, Anak-Nya sendiri. Yesus adalah anak domba yang dikurbankan maka darah Nya menjadi kurban penghapus dosa dan karena iman dalam darah-Nya, kita memperoleh bagian dalam pendamaian itu. Di atas salib, Kristus mencurahkan darah-Nya yang tidak berdosa untuk menghapus dosa-dosa kita serta mendamaikan kita dengan Allah. Di kayu salib, Dia telah melakukan pembayaran yang lebih dari cukup untuk segala hutang dosa manusia. Dia telah menggantikan manusia yang seharusnya menerima hukuman kekal. Ia datang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan dapat dilakukan oleh manusia sendiri, yaitu menyelamatkan diri. Namun setiap orang yang percaya kepada Dia, akan dibersihkan dari dosa. Darah-Nya menjangkau kedalaman jiwa dan hati nurani. Jiwa yang cemar oleh dosa, sebuah perbuatan yang sia-sia, yang mengakibatkan kematian rohani dan mengarah kepada kematian kekal. Kristus yang mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah melalui Roh yang kekal, bukan hanya sebagai kodrat Ilahi yang didukung dengan kodrat manusia, melainkan Roh Kudus, yang Dia miliki secara tidak terbatas, yang membantu-Nya dalam segala hal, dan dalam tindakan ketaatan yang sangat besar untuk mengorbankan diri-Nya sendiri itu.
Tanpa Yesus, tanpa pengorbanan Yesus di Kayu Salib, maka kita manusia selamanya mati lemas karena dosa. Karena itu milikilah Yesus maka saudara didamaikan dengan Allah. amin
salam The Great…!