Syalom Sahabat The Great, renungan kita kali ini sesuai Program HAMBA yang terambil dari Bilangan 34.
Sahabat The Great, kita sedang berada pada masa kampanye PEMILU LEGISLATIF. Kita sudah diberi atmosfer janji politik. Janji politik pada masih ini adalah janji yang sudah menjadi rahasia umum bahwa sulit sekali ditepati karena memang adalah hal yang biasa bila manusia seringkali mengecewakan sesamanya melalui perihal janji. Berapa banyak dari kita yang kecewa oleh karena janji yang tidak tepati, atau ucapan yang tidak bisa dipegang kebenarannya? Misalnya soal utang-piutang, begitu gampangnya seseorang berutang kepada orang lain, tapi untuk melunasinya? Jarang sekali tepat waktu, janji tinggal janji dan berujung pada ingkar. Itulah manusia! Tapi kita patut bersyukur karena kita punya Tuhan yang tidak pernah ingkar terhadap apa pun yang dijanjikanNya. “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” (Bilangan 23:19). Contoh: janji Tuhan untuk memberikan Tanah Perjanjian (Kanaan) kepada bangsa Israel sebagaimana Ia sampaikan kepada Abraham, “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” (Kejadian 12:7). Meskipun keturunan Abraham berlaku tidak setia, namun Dia tetaplah Tuhan yang setia pada janjiNya; pada saat yang tepat digenapiNya.
Baca juga : Jerat Primitif
Sahabat The Great, dalam bacaan kita ini, janji Tuhan kepada Abraham yang dicatat dalam ejadian 13:14-15; 15:18-21; 17:8 akan segera digenapi. Bangsa Israel akan segera memasuki Tanah Kanaan dan merampas tanah yang subur itu menjadi milik pusaka mereka. Dalam pasal ini, Tuhan mulai menjelaskan batas-batas tanah yang akan menjadi milik bangsa Israel (Bilangan 34:2-12). Dua setengah suku Israel (suku Ruben, suku Gad, dan setengah suku Manasye) telah menerima tanah di sebelah Timur Sungai Yordan. Tanah Kanaan merupakan milik pusaka bagi sembilan setengah suku Israel (34:13) yang masih belum mendapatkan pembagian tanah (Perhatikan bahwa keturunan Yusuf dihitung sebagai dua suku, yaitu suku Efraim dan suku Manasye, sedangkan Suku Lewi tidak dihitung). Untuk memastikan bahwa pembagian tanah dalam sembilan setengah suku Israel ini dilakukan secara merata (adil), Tuhan menetapkan seorang pemimpin dari setiap suku untuk melakukan pembagian.
Walaupun janji Tuhan kepada Abraham sudah berlalu ratusan tahun, Allah tidak pernah melupakan janji-Nya! Kewajiban bangsa Israel adalah memercayai, menaati, serta menjalankan perintah Tuhan, dan mereka pasti akan menerima penggenapan janji Tuhan. Dalam Alkitab, terdapat banyak sekali janji Tuhan kepada umat-Nya. Pada masa kini, semua orang percaya (atau yang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat) telah diangkat menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12) dan berhak mewarisi janji-janji Allah (Roma 8:17; Galatia 3:29). Janji Allah tersebut meliputi janji untuk masa kini dan janji untuk masa depan. Janji Allah untuk masa kini antara lain adalah janji penyertaan melalui Roh Kudus (misalnya Matius 28:20; Yohanes 14:16, 26) dan janji pemeliharaan (misalnya Filipi 4:19). Janji Allah untuk masa depan—yang merupakan janji paling utama—adalah janji bahwa Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya guna menjemput orang percaya, sehingga kita akan tinggal bersama-sama dengan Dia (Yohanes 14:3). Masalahnya, apakah Anda memiliki iman untuk terus menantikan penggenapan janji Allah? Apakah Anda sanggup bertahan menghadapi berbagai tantangan iman dalam kehidupan Anda? Sementara menanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, marilah kita mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan giat. Ingatlah: Jerih payah yang Anda lakukan di dalam Tuhan tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58).
Sahabat Th Great, bila saat ini kita sedang dalam kesesakan dan penderitaan, jangan menjadi lemah dan tawar hati. Sebaliknya, tetaplah fokus pada janji Tuhan karena Dia Tuhan yang tidak pernah berubah, dahulu sekarang dan sampai selama-lamanya. Ia adalah Tuhan yang setia; Ia setia kepada firmanNya dan setia kepada janjiNya. Tuhan hanya menghendaki kita tetap taat, tekun dan setia melakukan semua perintahNya. Itulah bagian yang harus kita kerjakan! Pemazmur berkata, “Aku berseru dengan segenap hati; jawablah aku, ya Tuhan! Ketetapan-ketetapan-Mu hendak kupegang. Aku hendak berpegang pada peringatan-peringatan-Mu.” (Mazmur 119:145-146b) dan imani deklarasikan
Mazmur 119:140 Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya.”
Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, Amin. SALAM THE GREAT.
Baca juga : Pemimpin Pemurid